Deskripsi tentang teori
Robert Redfield
Robert Redfield dalam
teorinya menyatakan ada empat tahapan dalam memahami perubahan social dalam
masyarakat, yaitu masyarakat sederhana, masyarakat desa, masyarakat kota kecil
dan masyarakat kota besar.
Masyarakat sederhana
atau bisa disebut juga dengan masyarakat tradisional yaitu masyarakat yang
kecil, homogen, sangat terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang
tinggi, pembagian kerja yang sederhana, sebagian anggota masyarakat memiliki
pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap dan
aktivitas dari seluruh anggota masyarakat. Masyarakat sederhana masih bersikap
untuk berpikir secara massif (pola pikir yang tidak objektif dan rasional)
untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang
lain.
Manusia yang hidup tradisional
(sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap berpikir analogis dengan
mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara subjektif serta kurang
mengenal waktu secara fisik. Komuniktas masyarakat sederhana menimbang
segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cendrung untuk
berubah sangat lambat.
Masyarakat desa
merupakan masyarakat sederhana yang telah mendapat sentuhan (kontak) dengan
masyarakat pekotaan, sehingga mereka telah terpengaruh oleh kebudayaan modern.
Walaupun sering juga pengaruhnya kurang
mendalam, dan hanya bersifat superficial saja. Jadi masyarakat mempunyai
hubungan secara simbolis dengan perkotaan yakni saling menghidupi, masyarakat
desa memperoleh benda-benda indusrti yang canggih seperti elektronik pendidikan
modern, perlindungan keamanaan, dan lain-lain sedangkan masyarakat perkotaan
memproduksi pertanian dan pertenankan dari masyarakat petani desa, tenaga
kerja, dan lain-lain.
Masyarakat kota kecil
meerupakan masyarakat yang berkembang di daerah perkotaan, kebudayaan
masyarakat ini sudah sangat maju sekali karena telah memperoleh pengaruh
dari bermacam – macam peradaban besar di
dunia, bahkan banyak yang kini telah terpengaruh oleh peradaban modern.
Masyarakat kota besar
atau sering disebut juga masyarakat modern, dalam masyarakat modern
kompleksitas dan kerapatan pendudukak yang tinggi membuat mereka kurang
sensitive terhadap emosional mereka apalagi
masalah keagamaan mereka, mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih kepercayaan,
yang paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan
kemajuan ilmu pengetahuan, bagi mereka masa depan bersifat terbuka, ereka
percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan
penggunaan sain dan teknologi sehinnga mereka menjadi terasing secara kehidupan
social yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan
melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.
Sebuah contoh yang
dapat menggambarkan perubahan social sesuai dengan tahapan-tahapan tersebut
diantaranya, disebuah desa tradisional
yang asalnya tidak ada sumber listrik kemudian suatu saat listrik masuk kedalam
desa tersebut otomatis mereka akan memanfaatkan sumber listrik tersebut minimal
dengan merubah penerangan mereka yang awalnya memakai lampu minyak sekarang
menjadi lampu listrik, kemudian dengan adanya listrik otomatis banyak pula
alat-alat elektronik yang masuk kedalam desa tersebut sehingga masyarakat
cenderung menggunakan elektronik sebagai kebutuhan sehari-hari, dengan begitu
banyak media yang bisa membuat mereka berubaha menjadi masyarakat perkotaan
yang pada akhirnya masuk alat komunikasi seperti telepon dan handphone sehingga
menjadikan mereka semakin berkembang dan maju karna dengan adanya alat
komunikasi jarak jauh mereka bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang
mereka inginkan, sehingga mereka menjadi masyarakat yang lebih rasional yang
mulai tergantung dengan teknologi, kemudian dengan berkembangnya kehidupan
mereka maka internetpun ikut masuk dalam kehidupan mereka yang menjadikan
mereka semakin cenderung menggunakan teknologi sebagai kebutuhan sehari-hari
mereka yang akan mengakibatkan sifat kebersamaan atau kekeluargan mereka
menjadi hilang dan kebudayaan pun ikut berubah menjadi masyarakat yang modern
sehingga dengan berubahnya kebudayaan mereka menjadi masyarakat yang modern
maka mereka bisa saling bekerjasama dengan dunia luar sehingga system
globalisasipun bisa masuk kedalam peradaban mereka, yang pada akhirnya mereka
bisa bersosialisasi dalam ruang lingkup dunia.
tulisan yang menarik, tapi adakah referensi yang disarankan untuk dibaca?
BalasHapusterima kasih
Bagus sekali
BalasHapus