Kamis, 13 Desember 2012

Strategi Pembelajaran Ekspositori

Dalam dunia pendidikan banyak sekali cara atau strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses penyampaian pesan dari guru kepada murid, salah satunya ialah stategi pembelajaran ekspositori dimana strategi ekspositori ini merupakan pembeajaran yang menekankan seluruh proses pembelajara kepada guru sebagai pemberi pesan sehingga guru lebih dominan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan lebih aktif ketimbang dari siswa.
Dalam strategi ekspositori siswa hanya menerima dan mendengarkan pesan atau materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa hanya berperan sebagai pendengar saja sehingga ini menjadi salah satu kelemahan dari strategi ekspositori karna siswa tidak ikut serta dalam proses pembelajaran.
Penerapan strategi ekspositori umumnya menggunakan metode ceramah sebagai cara mentransfer suatu pesan kepada siswa, tapi meskipun begitu penyampaian pesan ini tidak semena-mena tanpa ada arah dan tujuan yang jelas,tetap harus mempunyai acuan sebagai modal tercapainya pembelajaran yang efektif dan terstruktur.
Ada beberapa prinsip penggunaan yang diterapkan dalam strategi ekspositori sebagai induk dari tercapainya pembelajaran yang baik sehingga tidak menyimpang dari paradigma pendidikan.
1. berorientasi pada tujuan
meskipun strategi ekspositori  menggunakan metode ceramah tapi pembelajaran yang dilakukan harus terstruktur sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik, maka pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada tujuan pembelajran tersebut, salah satunya dengan membuat rencana terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran supaya proses pembelajaran tidak menyimpang dari konteks yang seharusnya.
2. prinsip komunikasi
ini merupakan hal yan paling penting dalam proses penyampaian pesan karna komunikasi merupakan suatu proses mentransfer pesan dari seseorang kepada seseorang atau kelompok.jadi dalam konteks ini komunikasi yang dilakukan ialah penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).
3. prinsip kesiapan
pembelajaran akan diterima dengan baik jika penerima pesan atau siswa ada dalam keadaan siap menerima, siap menampung, dan siap dalam segala hal. karna tanpa kesiapan pesan yang disampaikan akan sulit untuk dicerna oleh siswa maka dari itu guru harus benar-benar menyiapkan siswa untuk siap menerima pengalaman yang baru.
4. prinsip berkelanjutan
dalam proses pembelajaran diharapkan membuat keadaan yang tidak seimbangan siswa dalam memahami isi pesan yang disampaikan sehingga siswa menjadi penasaran dengan begitu pembelajaran tidak selesai sampai di sekolah tapi lanjut dengan cara belajara mandiri diluar jam sekolah.
dengan keempat prinsip ini strategi pembelajaran ekspositori akan berjalan dengan baik dan proses pembelajran yang dilakukan akan lebih efisien, meskipun banyak kekurangannya bila dibandingkan dengan metode-metode jaman sekarang yang beragam untuk lebih memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan tersebut.
sampai disini sekilas penjelasan tentang strategi pembelajaran ekspositori, semoga bermanfaat.terima kasih.

Selasa, 06 November 2012

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Model-model Pembelajran Berbasis Pembelajaran Kontekstual
 
Terdapat sejumlah model pembelajaran efekktif berbasis kontekstual yang dapat  diguanakan dalam proses pembelajaran di SD, diantaranya yaitu pembelajaran berbasis  masalah (problem based learning), pembelajaran kooperatif dengan berbagai tipenya, (seperti Student-Teams Achievement Divisions/STAD (Tim Siswa Kelompok Prestasi), JIGSAW (Model Tim Ahli) dan GI (Group Investigation), think-pair and share, numbered head together, picture and picture, examples non examples, pengajaran berbasis inkuiri, pengajaran berbasis tugas/proyek (Project based learning),    demonstration, role playing, pemodelan (modelling), dsb. Dalam naskah ini hanya akan dibahas 4 diantaranya secara singkat, yaitu:
1.Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah suatu model  pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa  untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pengajaran berbasis masalah  digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi,  termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Pengajaran berbasis masalah, menurut  Ibrahim dan Nur (2002) dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teaching  (Pembelajaran berbasis Project), Experience-Based Education (Pendidikan berdasarkan  pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentic). Danm Anchored instruction  (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata). Peranan guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dan bagaimana peranan nguru di dalamnya dapat digambarkan sbb.
Tahapan Tingkah laku
Tahap 1
·         Orientasi siswa kepada masalah
·     Guru menjelasakan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih
Tahap 2
·         Mengorganisir siswa untuk Belajar
·         Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dsb.)
Tahap 3
·         Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
·         Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah
Tahap 4
·         Mengembangkan dan menanyakan hasil karya
·    Guru membantu siswa dalam merencanakan, menyiapkan karya yang sesuai sperti laporan, dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya
Tahap 5
·         Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
·       Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
2.Model Student Teams Achievement Division (STAD)
Model Student Teams Achievement (Tim Siswa Kelompok Prestasi) adalah salah satu
model pembelajaran kooperatif. Model  ini  dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawannya. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam pembelajaran  kooperatif. Para guru menggunakan pembelajaran STAD untuk mengajarkan informasi  akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal manupun tertulis. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim masingmasing terdiri atas 4 atau 5 orang anggota kelompok yang bersifat heterogen (baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun potensi akademik/kemampuannya). Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesame anggota kelompok. Secara periosik. Dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka (baik individual maupun kelompok) terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. Setiap siswa atau tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skorvsempurna diberi reinforcement. Secara singkat langkah-langkah pembelajaran STAD terdiri atas:
·         Mmembentuk kelompok heterogen a 4-5 orang anggotanya
·         Guru menyajikan pelajaran
·         Guru memberi tugas
·        Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada csaat menjawab kuis, tidak dibolehkan siswa saling membantu.
·         Memberi evaluasi
·         Kesimpulan
3.Model Jigsaw (Model Tim Ahli)
Model Jigsaw dikembangkan oleh Eliot Aronson dan kawan-kawannya dan  kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Seperti halnya pada m,odel STAD, pada model Jigsawpun, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok/tim a 4-5 orang anggotanya yang bersifat heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa diberi tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai kelompok/tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian bahan  akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan tertsebut. Kelompok siswa yang dimaksud disebut  ”kelompok pakar  (expert group)”. Sesudah kelompok pakar berdiskusi dan menyelesaikan tugas, maka anggota dari kelompok pakar ini kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar (membuat mengerrti) anggota lain dalam kelompok semula tersebut. Secara sinbgkat, langkah-langkah pembelajaran Jigsaw terdiri atas :
·         Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen a 4-5 orang
·         Tim anggota dalam kelompok/tim diberi bagian materi yang berbeda
·         Anggota dari tim tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
·         Jika  kelompok ahli selesai mendiskusikan tugasnya, maka anggota kelompok kembali ke kelompok asal/semula (home teams) untuk mengajar anggota lainnya dalam kelompok semula
·         Tiap kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
·         Guru memberi evaluasi
·         Kesimpulan/penutup
4.Model Group Investigation (GI)
Dasar-dasar metode group investigation (investigasi kelompok) dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya dikembangkan oleh oleh Sharan dan kawan-kawannya. Dibandingkan dengan model STAD dan Jigsaw, group investigation merupakan model pembelajaran yang lebih kompleks dan paling sulit dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Pada model group investigation, sejak awal siswa dilibatkan mulai dari tahap perencanaan baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Dalam pelaksanaanya, mempersyaratkan para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Pengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil a 5-6 orang dapat bersifat heterogen dan dapat juga didasarkan pada kesenangan berteman atau kesamaan minat. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti/melakukan  investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Secara singkat langkah-langkah group investigation adalah sbb. :
·         Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
·         Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
·         Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
·         Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan
·         Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikanhasil pembahasan kelompok
·         Guru mwmbwri penjelasan singkat dan sekaligus memberikan kesimpulan
·         Penutup.

Kamis, 27 September 2012

Deskripsi tentang teori Robert Redfield


Deskripsi tentang teori Robert Redfield

Robert Redfield dalam teorinya menyatakan ada empat tahapan dalam memahami perubahan social dalam masyarakat, yaitu masyarakat sederhana, masyarakat desa, masyarakat kota kecil dan masyarakat kota besar.
Masyarakat sederhana atau bisa disebut juga dengan masyarakat tradisional yaitu masyarakat yang kecil, homogen, sangat terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang tinggi, pembagian kerja yang sederhana, sebagian anggota masyarakat memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap dan aktivitas dari seluruh anggota masyarakat. Masyarakat sederhana masih bersikap untuk berpikir secara massif (pola pikir yang tidak objektif dan rasional) untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang lain.
Manusia yang hidup tradisional (sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap berpikir analogis dengan mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara subjektif serta kurang mengenal waktu secara fisik. Komuniktas masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cendrung untuk berubah sangat lambat.
Masyarakat desa merupakan masyarakat sederhana yang telah mendapat sentuhan (kontak) dengan masyarakat pekotaan, sehingga mereka telah terpengaruh oleh kebudayaan modern. Walaupun sering  juga pengaruhnya kurang mendalam, dan hanya bersifat superficial saja. Jadi masyarakat mempunyai hubungan secara simbolis dengan perkotaan yakni saling menghidupi, masyarakat desa memperoleh benda-benda indusrti yang canggih seperti elektronik pendidikan modern, perlindungan keamanaan, dan lain-lain sedangkan masyarakat perkotaan memproduksi pertanian dan pertenankan dari masyarakat petani desa, tenaga kerja, dan lain-lain.
Masyarakat kota kecil meerupakan masyarakat yang berkembang di daerah perkotaan, kebudayaan masyarakat ini sudah sangat maju sekali karena telah memperoleh pengaruh dari  bermacam – macam peradaban besar di dunia, bahkan banyak yang kini telah terpengaruh oleh peradaban modern.
Masyarakat kota besar atau sering disebut juga masyarakat modern, dalam masyarakat modern kompleksitas dan kerapatan pendudukak yang tinggi membuat mereka kurang sensitive terhadap emosional mereka  apalagi masalah keagamaan mereka, mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih kepercayaan, yang paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan kemajuan ilmu pengetahuan, bagi mereka masa depan bersifat terbuka, ereka percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan penggunaan sain dan teknologi sehinnga mereka menjadi terasing secara kehidupan social yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.
Sebuah contoh yang dapat menggambarkan perubahan social sesuai dengan tahapan-tahapan tersebut diantaranya,  disebuah desa tradisional yang asalnya tidak ada sumber listrik kemudian suatu saat listrik masuk kedalam desa tersebut otomatis mereka akan memanfaatkan sumber listrik tersebut minimal dengan merubah penerangan mereka yang awalnya memakai lampu minyak sekarang menjadi lampu listrik, kemudian dengan adanya listrik otomatis banyak pula alat-alat elektronik yang masuk kedalam desa tersebut sehingga masyarakat cenderung menggunakan elektronik sebagai kebutuhan sehari-hari, dengan begitu banyak media yang bisa membuat mereka berubaha menjadi masyarakat perkotaan yang pada akhirnya masuk alat komunikasi seperti telepon dan handphone sehingga menjadikan mereka semakin berkembang dan maju karna dengan adanya alat komunikasi jarak jauh mereka bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka inginkan, sehingga mereka menjadi masyarakat yang lebih rasional yang mulai tergantung dengan teknologi, kemudian dengan berkembangnya kehidupan mereka maka internetpun ikut masuk dalam kehidupan mereka yang menjadikan mereka semakin cenderung menggunakan teknologi sebagai kebutuhan sehari-hari mereka yang akan mengakibatkan sifat kebersamaan atau kekeluargan mereka menjadi hilang dan kebudayaan pun ikut berubah menjadi masyarakat yang modern sehingga dengan berubahnya kebudayaan mereka menjadi masyarakat yang modern maka mereka bisa saling bekerjasama dengan dunia luar sehingga system globalisasipun bisa masuk kedalam peradaban mereka, yang pada akhirnya mereka bisa bersosialisasi dalam ruang lingkup dunia.

Minggu, 23 September 2012

teroris kini sudah menjamur ke kampung-kampung

halow sahabat blogger ini adalah postingan perdana ane yang mudah-mudahan bisa bermanfaat buat kawan semua,.ini merupakan cerita seputar dunia teroris ( laganya kaya siaran TV aja,. haa,. ), lanjut,.
bener banget brow kini teroris khususnya aliran-aliran sesat sudah menjamur ke perkampungan tepatnya di daerah tempat tinggal ane kp. Purabaya-Sukabumi. Saking pandainya si BELIAU ( si pimpinan maksudnyee ) dia sudah berhasil membujuk warga hampir 100 orangan broww,.dan berhasil melakukan penyimpangan-penyimpangan yang udah menyesatkan warga sekitar dan sadisnya lagi udah ada korban yang d bunuh karna menentang keberadaannya BELIAU korbannya pak Haji pula ( tapi bukan Haji Muhidin musuhnya Haji Sulam,, haa,. ) gileee bnget pan tuh,. tapi tak lama setelah itu pak kumis kita ( polisi brayy ) mulai mengendus-ngendus keberadan BELIAU karna masyarakat mulai mencurigai gerak-gerik BELIAU yang akhirnya pak kumis pun terjun untuk menyelidiki,. ( namanya juga bangke lama kelamaan pasti tercium,. bnerr gk brayy,. ).
Spandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga,. benerr pisan pribahasa ini sangan cocok buat BELIAU karna pak kumis sudah mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh BELIAU mulai dari penyimpangan soaial dan penyimpangan agama pula,. heeuummm,. akhirnya BELIAU di bawa ke kantor pak kumis untuk di tindakm lanjuti,. dan hasilnya terbukti bahwa BELIAU positif ( bukan positif hamil brayy,. haa,. ) melakukan penyimpangan agama yang bisa mengkafirkan umat muslim,. dan pemberhentian erahkhir buat BELIAU adalah penjara. ( hikz,, hikzz,. kaciann ya BELIAU,, haa,. ) gk perlu di kasihani broww orang seperti itu memang pantes,. akhlak dan moralnya udah rusak,. ( ciyeeee kaya pak mustad aja,. )
udah dulu broww postingan hari ini,. ni bukan sekedar cerita tapi fakta kalo ente gk percaya datang aja k TKP di Kp. Purabaya. Kab. Sukabumi.
pesan ane nih hati-hati aja dengan orang-orang asing yang banyak tingkah,. karna di perkampungan pun yang rasa kekeluargaannya masih erat sudah bisa berkembang biak pa lagi di kota,. tetep jaga akhlak, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan YME agar kita tidak mudah terjerumus.
Wasallam.