boni prakoso
Kamis, 30 Juli 2015
Pelaksanaan Tes CPNS 2015
Selamat siang dan selamat bertemu lagi dengan saya si orang malas. Kenapa d sebut malas, itu bkn karena tanpa alasan dan opini yg jelas. Terlihat dr postingan saya yg memang terlihat udah ketinggalan banget hmpir 3 thun dan sekarang baru kepikiran lagi buka-buka blok yg hampir roboh akibat rayap. Okeh lah kalo begitu, mengingat tahun ini sedang hangat-hangatnya recruitment CPNS maka dengan itu saya mau sedikit membahas mengenai hal tersebut. Banyak yg mengatakan tes CPNS akan di laksanakan di bulan kemerdekaan alias Agustus ntah itu rumor, fiksi, atau opini. Tapi berdasarkan sumber yang saya baca di pelaksanaan CPNS 2015 ternyata persiapan dan kesiapan pemerintah blm mencapai 100%, dikarnakan tiap institusi belum mendapatkan data sepenuhnya jd ada kemungkinan pelaksanaan tes CPNS akan terealisasikan pada tahun 2016. Jadi buat para honorer atau sarjana yang mendambakan hal tersebut (termasuk saya sendiri :D)mending persiapkan diri sedini mungkin mulai dari amunisi, transportasi dan budget tentunya yang harus mumpuni.
Kamis, 13 Desember 2012
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Dalam dunia pendidikan banyak sekali cara atau strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses penyampaian pesan dari guru kepada murid, salah satunya ialah stategi pembelajaran ekspositori dimana strategi ekspositori ini merupakan pembeajaran yang menekankan seluruh proses pembelajara kepada guru sebagai pemberi pesan sehingga guru lebih dominan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan lebih aktif ketimbang dari siswa.
Dalam strategi ekspositori siswa hanya menerima dan mendengarkan pesan atau materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa hanya berperan sebagai pendengar saja sehingga ini menjadi salah satu kelemahan dari strategi ekspositori karna siswa tidak ikut serta dalam proses pembelajaran.
Penerapan strategi ekspositori umumnya menggunakan metode ceramah sebagai cara mentransfer suatu pesan kepada siswa, tapi meskipun begitu penyampaian pesan ini tidak semena-mena tanpa ada arah dan tujuan yang jelas,tetap harus mempunyai acuan sebagai modal tercapainya pembelajaran yang efektif dan terstruktur.
Ada beberapa prinsip penggunaan yang diterapkan dalam strategi ekspositori sebagai induk dari tercapainya pembelajaran yang baik sehingga tidak menyimpang dari paradigma pendidikan.
1. berorientasi pada tujuan
meskipun strategi ekspositori menggunakan metode ceramah tapi pembelajaran yang dilakukan harus terstruktur sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik, maka pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada tujuan pembelajran tersebut, salah satunya dengan membuat rencana terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran supaya proses pembelajaran tidak menyimpang dari konteks yang seharusnya.
2. prinsip komunikasi
ini merupakan hal yan paling penting dalam proses penyampaian pesan karna komunikasi merupakan suatu proses mentransfer pesan dari seseorang kepada seseorang atau kelompok.jadi dalam konteks ini komunikasi yang dilakukan ialah penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).
3. prinsip kesiapan
pembelajaran akan diterima dengan baik jika penerima pesan atau siswa ada dalam keadaan siap menerima, siap menampung, dan siap dalam segala hal. karna tanpa kesiapan pesan yang disampaikan akan sulit untuk dicerna oleh siswa maka dari itu guru harus benar-benar menyiapkan siswa untuk siap menerima pengalaman yang baru.
4. prinsip berkelanjutan
dalam proses pembelajaran diharapkan membuat keadaan yang tidak seimbangan siswa dalam memahami isi pesan yang disampaikan sehingga siswa menjadi penasaran dengan begitu pembelajaran tidak selesai sampai di sekolah tapi lanjut dengan cara belajara mandiri diluar jam sekolah.
dengan keempat prinsip ini strategi pembelajaran ekspositori akan berjalan dengan baik dan proses pembelajran yang dilakukan akan lebih efisien, meskipun banyak kekurangannya bila dibandingkan dengan metode-metode jaman sekarang yang beragam untuk lebih memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan tersebut.
sampai disini sekilas penjelasan tentang strategi pembelajaran ekspositori, semoga bermanfaat.terima kasih.
Dalam strategi ekspositori siswa hanya menerima dan mendengarkan pesan atau materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa hanya berperan sebagai pendengar saja sehingga ini menjadi salah satu kelemahan dari strategi ekspositori karna siswa tidak ikut serta dalam proses pembelajaran.
Penerapan strategi ekspositori umumnya menggunakan metode ceramah sebagai cara mentransfer suatu pesan kepada siswa, tapi meskipun begitu penyampaian pesan ini tidak semena-mena tanpa ada arah dan tujuan yang jelas,tetap harus mempunyai acuan sebagai modal tercapainya pembelajaran yang efektif dan terstruktur.
Ada beberapa prinsip penggunaan yang diterapkan dalam strategi ekspositori sebagai induk dari tercapainya pembelajaran yang baik sehingga tidak menyimpang dari paradigma pendidikan.
1. berorientasi pada tujuan
meskipun strategi ekspositori menggunakan metode ceramah tapi pembelajaran yang dilakukan harus terstruktur sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik, maka pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada tujuan pembelajran tersebut, salah satunya dengan membuat rencana terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran supaya proses pembelajaran tidak menyimpang dari konteks yang seharusnya.
2. prinsip komunikasi
ini merupakan hal yan paling penting dalam proses penyampaian pesan karna komunikasi merupakan suatu proses mentransfer pesan dari seseorang kepada seseorang atau kelompok.jadi dalam konteks ini komunikasi yang dilakukan ialah penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).
3. prinsip kesiapan
pembelajaran akan diterima dengan baik jika penerima pesan atau siswa ada dalam keadaan siap menerima, siap menampung, dan siap dalam segala hal. karna tanpa kesiapan pesan yang disampaikan akan sulit untuk dicerna oleh siswa maka dari itu guru harus benar-benar menyiapkan siswa untuk siap menerima pengalaman yang baru.
4. prinsip berkelanjutan
dalam proses pembelajaran diharapkan membuat keadaan yang tidak seimbangan siswa dalam memahami isi pesan yang disampaikan sehingga siswa menjadi penasaran dengan begitu pembelajaran tidak selesai sampai di sekolah tapi lanjut dengan cara belajara mandiri diluar jam sekolah.
dengan keempat prinsip ini strategi pembelajaran ekspositori akan berjalan dengan baik dan proses pembelajran yang dilakukan akan lebih efisien, meskipun banyak kekurangannya bila dibandingkan dengan metode-metode jaman sekarang yang beragam untuk lebih memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan tersebut.
sampai disini sekilas penjelasan tentang strategi pembelajaran ekspositori, semoga bermanfaat.terima kasih.
Selasa, 06 November 2012
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Model-model Pembelajran Berbasis Pembelajaran Kontekstual
Terdapat sejumlah model pembelajaran efekktif berbasis kontekstual yang dapat diguanakan dalam proses pembelajaran di SD, diantaranya yaitu pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran kooperatif dengan berbagai tipenya, (seperti Student-Teams Achievement Divisions/STAD (Tim Siswa Kelompok Prestasi), JIGSAW (Model Tim Ahli) dan GI (Group Investigation), think-pair and share, numbered head together, picture and picture, examples non examples, pengajaran berbasis inkuiri, pengajaran berbasis tugas/proyek (Project based learning), demonstration, role playing, pemodelan (modelling), dsb. Dalam naskah ini hanya akan dibahas 4 diantaranya secara singkat, yaitu:
1.Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Pengajaran berbasis masalah, menurut Ibrahim dan Nur (2002) dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teaching (Pembelajaran berbasis Project), Experience-Based Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentic). Danm Anchored instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata). Peranan guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dan bagaimana peranan nguru di dalamnya dapat digambarkan sbb.
Tahapan Tingkah laku
Tahap 1
· Orientasi siswa kepada masalah
· Guru menjelasakan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih
Tahap 2
· Mengorganisir siswa untuk Belajar
· Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dsb.)
Tahap 3
· Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
· Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah
Tahap 4
· Mengembangkan dan menanyakan hasil karya
· Guru membantu siswa dalam merencanakan, menyiapkan karya yang sesuai sperti laporan, dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya
Tahap 5
· Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
· Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
2.Model Student Teams Achievement Division (STAD)
Model Student Teams Achievement (Tim Siswa Kelompok Prestasi) adalah salah satu
model pembelajaran kooperatif. Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawannya. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam pembelajaran kooperatif. Para guru menggunakan pembelajaran STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal manupun tertulis. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim masingmasing terdiri atas 4 atau 5 orang anggota kelompok yang bersifat heterogen (baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun potensi akademik/kemampuannya). Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesame anggota kelompok. Secara periosik. Dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka (baik individual maupun kelompok) terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. Setiap siswa atau tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skorvsempurna diberi reinforcement. Secara singkat langkah-langkah pembelajaran STAD terdiri atas:
· Mmembentuk kelompok heterogen a 4-5 orang anggotanya
· Guru menyajikan pelajaran
· Guru memberi tugas
· Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada csaat menjawab kuis, tidak dibolehkan siswa saling membantu.
· Memberi evaluasi
· Kesimpulan
3.Model Jigsaw (Model Tim Ahli)
Model Jigsaw dikembangkan oleh Eliot Aronson dan kawan-kawannya dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Seperti halnya pada m,odel STAD, pada model Jigsawpun, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok/tim a 4-5 orang anggotanya yang bersifat heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa diberi tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai kelompok/tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian bahan akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan tertsebut. Kelompok siswa yang dimaksud disebut ”kelompok pakar (expert group)”. Sesudah kelompok pakar berdiskusi dan menyelesaikan tugas, maka anggota dari kelompok pakar ini kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar (membuat mengerrti) anggota lain dalam kelompok semula tersebut. Secara sinbgkat, langkah-langkah pembelajaran Jigsaw terdiri atas :
· Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen a 4-5 orang
· Tim anggota dalam kelompok/tim diberi bagian materi yang berbeda
· Anggota dari tim tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
· Jika kelompok ahli selesai mendiskusikan tugasnya, maka anggota kelompok kembali ke kelompok asal/semula (home teams) untuk mengajar anggota lainnya dalam kelompok semula
· Tiap kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
· Guru memberi evaluasi
· Kesimpulan/penutup
4.Model Group Investigation (GI)
Dasar-dasar metode group investigation (investigasi kelompok) dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya dikembangkan oleh oleh Sharan dan kawan-kawannya. Dibandingkan dengan model STAD dan Jigsaw, group investigation merupakan model pembelajaran yang lebih kompleks dan paling sulit dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Pada model group investigation, sejak awal siswa dilibatkan mulai dari tahap perencanaan baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Dalam pelaksanaanya, mempersyaratkan para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Pengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil a 5-6 orang dapat bersifat heterogen dan dapat juga didasarkan pada kesenangan berteman atau kesamaan minat. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti/melakukan investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Secara singkat langkah-langkah group investigation adalah sbb. :
· Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
· Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
· Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
· Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan
· Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikanhasil pembahasan kelompok
· Guru mwmbwri penjelasan singkat dan sekaligus memberikan kesimpulan
· Penutup.
Jumat, 28 September 2012
Kurikulum Sekolah (KTSP) SD - MI: Download RPP SD Berkarakter
Kurikulum Sekolah (KTSP) SD - MI: Download RPP SD Berkarakter: Bagi yang membutuhkan RPP SD Berkarakter Silahkan Download RPP SD Berkarakter yang diperlukan atau semua pada link di bawah ini :
Download RPP Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam / PAI
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan / PJOK
Mata Pelajaran Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Download RPP Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Kamis, 27 September 2012
Deskripsi tentang teori Robert Redfield
Deskripsi tentang teori
Robert Redfield
Robert Redfield dalam
teorinya menyatakan ada empat tahapan dalam memahami perubahan social dalam
masyarakat, yaitu masyarakat sederhana, masyarakat desa, masyarakat kota kecil
dan masyarakat kota besar.
Masyarakat sederhana
atau bisa disebut juga dengan masyarakat tradisional yaitu masyarakat yang
kecil, homogen, sangat terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang
tinggi, pembagian kerja yang sederhana, sebagian anggota masyarakat memiliki
pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap dan
aktivitas dari seluruh anggota masyarakat. Masyarakat sederhana masih bersikap
untuk berpikir secara massif (pola pikir yang tidak objektif dan rasional)
untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang
lain.
Manusia yang hidup tradisional
(sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap berpikir analogis dengan
mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara subjektif serta kurang
mengenal waktu secara fisik. Komuniktas masyarakat sederhana menimbang
segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cendrung untuk
berubah sangat lambat.
Masyarakat desa
merupakan masyarakat sederhana yang telah mendapat sentuhan (kontak) dengan
masyarakat pekotaan, sehingga mereka telah terpengaruh oleh kebudayaan modern.
Walaupun sering juga pengaruhnya kurang
mendalam, dan hanya bersifat superficial saja. Jadi masyarakat mempunyai
hubungan secara simbolis dengan perkotaan yakni saling menghidupi, masyarakat
desa memperoleh benda-benda indusrti yang canggih seperti elektronik pendidikan
modern, perlindungan keamanaan, dan lain-lain sedangkan masyarakat perkotaan
memproduksi pertanian dan pertenankan dari masyarakat petani desa, tenaga
kerja, dan lain-lain.
Masyarakat kota kecil
meerupakan masyarakat yang berkembang di daerah perkotaan, kebudayaan
masyarakat ini sudah sangat maju sekali karena telah memperoleh pengaruh
dari bermacam – macam peradaban besar di
dunia, bahkan banyak yang kini telah terpengaruh oleh peradaban modern.
Masyarakat kota besar
atau sering disebut juga masyarakat modern, dalam masyarakat modern
kompleksitas dan kerapatan pendudukak yang tinggi membuat mereka kurang
sensitive terhadap emosional mereka apalagi
masalah keagamaan mereka, mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih kepercayaan,
yang paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan
kemajuan ilmu pengetahuan, bagi mereka masa depan bersifat terbuka, ereka
percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan
penggunaan sain dan teknologi sehinnga mereka menjadi terasing secara kehidupan
social yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan
melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.
Sebuah contoh yang
dapat menggambarkan perubahan social sesuai dengan tahapan-tahapan tersebut
diantaranya, disebuah desa tradisional
yang asalnya tidak ada sumber listrik kemudian suatu saat listrik masuk kedalam
desa tersebut otomatis mereka akan memanfaatkan sumber listrik tersebut minimal
dengan merubah penerangan mereka yang awalnya memakai lampu minyak sekarang
menjadi lampu listrik, kemudian dengan adanya listrik otomatis banyak pula
alat-alat elektronik yang masuk kedalam desa tersebut sehingga masyarakat
cenderung menggunakan elektronik sebagai kebutuhan sehari-hari, dengan begitu
banyak media yang bisa membuat mereka berubaha menjadi masyarakat perkotaan
yang pada akhirnya masuk alat komunikasi seperti telepon dan handphone sehingga
menjadikan mereka semakin berkembang dan maju karna dengan adanya alat
komunikasi jarak jauh mereka bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang
mereka inginkan, sehingga mereka menjadi masyarakat yang lebih rasional yang
mulai tergantung dengan teknologi, kemudian dengan berkembangnya kehidupan
mereka maka internetpun ikut masuk dalam kehidupan mereka yang menjadikan
mereka semakin cenderung menggunakan teknologi sebagai kebutuhan sehari-hari
mereka yang akan mengakibatkan sifat kebersamaan atau kekeluargan mereka
menjadi hilang dan kebudayaan pun ikut berubah menjadi masyarakat yang modern
sehingga dengan berubahnya kebudayaan mereka menjadi masyarakat yang modern
maka mereka bisa saling bekerjasama dengan dunia luar sehingga system
globalisasipun bisa masuk kedalam peradaban mereka, yang pada akhirnya mereka
bisa bersosialisasi dalam ruang lingkup dunia.
Minggu, 23 September 2012
teroris kini sudah menjamur ke kampung-kampung
halow sahabat blogger ini adalah postingan perdana ane yang mudah-mudahan bisa bermanfaat buat kawan semua,.ini merupakan cerita seputar dunia teroris ( laganya kaya siaran TV aja,. haa,. ), lanjut,.
bener banget brow kini teroris khususnya aliran-aliran sesat sudah menjamur ke perkampungan tepatnya di daerah tempat tinggal ane kp. Purabaya-Sukabumi. Saking pandainya si BELIAU ( si pimpinan maksudnyee ) dia sudah berhasil membujuk warga hampir 100 orangan broww,.dan berhasil melakukan penyimpangan-penyimpangan yang udah menyesatkan warga sekitar dan sadisnya lagi udah ada korban yang d bunuh karna menentang keberadaannya BELIAU korbannya pak Haji pula ( tapi bukan Haji Muhidin musuhnya Haji Sulam,, haa,. ) gileee bnget pan tuh,. tapi tak lama setelah itu pak kumis kita ( polisi brayy ) mulai mengendus-ngendus keberadan BELIAU karna masyarakat mulai mencurigai gerak-gerik BELIAU yang akhirnya pak kumis pun terjun untuk menyelidiki,. ( namanya juga bangke lama kelamaan pasti tercium,. bnerr gk brayy,. ).
Spandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga,. benerr pisan pribahasa ini sangan cocok buat BELIAU karna pak kumis sudah mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh BELIAU mulai dari penyimpangan soaial dan penyimpangan agama pula,. heeuummm,. akhirnya BELIAU di bawa ke kantor pak kumis untuk di tindakm lanjuti,. dan hasilnya terbukti bahwa BELIAU positif ( bukan positif hamil brayy,. haa,. ) melakukan penyimpangan agama yang bisa mengkafirkan umat muslim,. dan pemberhentian erahkhir buat BELIAU adalah penjara. ( hikz,, hikzz,. kaciann ya BELIAU,, haa,. ) gk perlu di kasihani broww orang seperti itu memang pantes,. akhlak dan moralnya udah rusak,. ( ciyeeee kaya pak mustad aja,. )
udah dulu broww postingan hari ini,. ni bukan sekedar cerita tapi fakta kalo ente gk percaya datang aja k TKP di Kp. Purabaya. Kab. Sukabumi.
pesan ane nih hati-hati aja dengan orang-orang asing yang banyak tingkah,. karna di perkampungan pun yang rasa kekeluargaannya masih erat sudah bisa berkembang biak pa lagi di kota,. tetep jaga akhlak, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan YME agar kita tidak mudah terjerumus.
Wasallam.
Langganan:
Komentar (Atom)